Opini Tentang Bencana Banjir di Bali

 

SC : DetikNews_Detik.com

   Pada tanggal 17 Oktober 2022 terjadi hujan deras dari pagi sampai sore sehingga menyebabkan banjir di beberapa daerah di Bali. Kota Jembrana merupakan wilayah yang terkena dampak banjir paling parah, bahkan banyak bangunan yang tenggelam. Menurut BPBD Bali ada sekitar 156 rumah yang tenggelam dan 7 jembatan hancur di sapu kerasnya arus, banyak hewan yang meninggal terkena banjir bandang, ada sebanyak satu orang lokal yang di kabarkan meninggal.

    Banjir bandang yang menerjang kota Jembrana disebabkan banyak nya sungai yang meluap karena hujan yang begitu panjang, dan juga banyak nya sampah yang membuat sungai meluap sehingga air sungai menuju perumahan warga.

    Dari banjir bandang yang terjadi di kota Jembrana, pendapat saya sebaiknya pemerintah melarang setiap orang untuk membuang sampah sembarangan di sungai, memberikan denda kepada orang yang ketahuan membuang sampah di sungai, dan juga pemerintah harus mengadakan sosialisasi tentang penerapan 4R, yaitu singkatan dari Reuse (memakai kembali), Reduce (mengurangi penggunaan), Recycle (mengolah atau mendaur ulang), dan Replace (penggantian ke barang yang lebih ramah lingkungan), serta melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Hal itu bertujuan untuk mengelola sampah secara baik dan benar.

    Sehubungan dengan masalah di atas, STEMSI sebagai sekolah P5 juga ikut menaruh perhatiannya pada masalah sampah yang gagal dikelola. Melalui P5, SMKN 3 Singaraja menjalankan praktik pengelolaan sampah dengan pemberian materi serta projek mengenai pengolahan sampah sesuai angkatan masing-masing.

    Kelas X dengan tema P5 "Ngayah", minggu ini telah berhasil membuat kerajinan berupa tempat sampah. Ini dapat dijadikan sebuah inspirasi bagi kita untuk mampu memilah sampah sesuai sifatnya agar sampah nantinya dapat dikelola dengan maksimal. Sedangkan untuk kelas XI dengan tema "Berteknologi dan Rekayasa", dalam P5 minggu ini kita akan melaksanakan kegiatan daur ulang. Tidak hanya daur ulang sampah Anorganik, namun juga daur ulang sampah Organik yang akan dijadikan sebagai pupuk, serta eco enzyme. Maka dengan ini, jika anak didik benar-benar menjalankan apa yang telah ia pelajari di P5, kemudian mereka meneruskan informasi kepada masyarakat sekitarnya, saya rasa masalah banjir yang disebabkan oleh gagalnya pengelolaan sampah akan teratasi. Itu juga sekaligus menjadi harapan saya bagi program ini.

Tempat Sampah Hasil Projek P5
Sapu Garuk Hasil Projek P5



Komentar